Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Belum punya judul

Sudah lama aku menggilaimu, memanggil namamu dalam tidurku, melantunkannya dalam doaku. Tetapi sepertinya semua itu sia-sia meskipun aku percaya kepada firman tuhan bahwa "segala sesuatu tak ada yang sia-sia." Aku tahu aku salah telah begitu memujamu hingga kamu seenaknya mempermainkan kisah kita seolah olah kamulah seorang sutradara dan aku hanya pemain yang kamu buat seperti boneka, atau lebih tepatnya kamu lah dalang dalam pertunjukan wayang kisah kita. Aku sangat mempercayai kamu, bahkan hatiku telah kamu buat malwere, hingga aku tak tahu bagaimana merasakan cinta yang sebenarnya. Mungkin sekarang saatnya aku  menggunakan otakku. Seperti yang mereka bilang "cinta pakai otak!" 

Obrolan kita

Jariku masih ku dentingkan di atas meja sore ini, sambil memenunggu obrolan selanjutnya. Ya, cuaca sore ini nampak beraura ditemani senyum hangat dan obrolan bersamanya. Seperti biasanya kita membicarakan sesuatu hal yang baru tentunya tentang kehidupan kita masing masing..    Masing masing? Iya, aku dan dia tak punya kehidupan yang sama dan menurutku bukan cuma aku, tetapi setiap orang punya kehidupannya masing masing bukan?. Oke lanjut.. Aku mengenalnya baru baru ini, namun entah mengapa aku merasa mengenalnya jauh dari sebelum aku dilahirkan. Hahaha! Aku terlalu puitis menanggapinya, tidak sepantasnya aku berbicara seperti ini, memangnya dia siapanya aku? Atau lebih baik pertanyaannya aku balik menjadi, memangnya aku siapanya dia? Ahh sudahlah, aku rasa ini tak penting untuk dilanjuti toh dia pun tak pernah tahu. Kecuali jika ia tau.

Riri's sweet17th (part 2)

Di perjalanan, di angkot pertama. Gue ngerasa banget kalo gerombolan gue ini berisik bukan main, itu involunter yaa gak di sengaja loh wkwk gue sendiri kalo jadi ibu2 yang ada di satu angkot saat itu, gue akan memilih MELEPAS SENDAL JEPIT GUE DAN MELEMPARNYA KE LUAR!!! setidaknya agar mereka sadar bahwa kuping gue butuh istirahat...gue jadi mikir gimana perasaan ibu ibu yang ada di angkot kita saat itu? mungkin dalam hatinya sang ibu2 berkata, "aku telah tersesat, memilih yang salah:'( mengapa yang ku pilih angkot berisi makhluk2 seperti ini ya tuhaaann?!". atau mungkin mbak2 yang duduk di belakang abang angkot berbisik dalam hati "lindungi aku! lindungi aku!"...

I'm sorry cause I love you..

Gambar
Lembaran kertas kertas lecak menghiasi meja biruku , tangan ini juga tak berhenti mengarahkan bolpoint, ratusan kata yang berdesakan berbaris mengisyaratkan bahwa aku otakku benar benar sedang berputar. "Arrgghh mencintaimu monoton!"  mencintainya yang sempurna hingga yang ku tahu hanya dunianya, setiap detik dan langkah yang ia lalui aku pula ketahui, hingga aku merasa menjadi paparazzi yang haus akan kisah hidupnya.

Riri's sweet17th (part awal)

18 april 2013, 08:00 gue masih terlelap bersama guling gue tercinta, ditemani bersama eji, olim, dan ope. jam segini bagi gue masih malam hahaha apalagi ditambah hari itu hari libur, bisa bisa gue bangun jam 10 pagi wkwk, but no for today! seketika pintu gue di gedor gedor, shiittt gue lagi mimpi indah -_- mimpi pangeran dateng ngasih monyet2an buat gue.. "Gubraakk!! moonnnn bangun monnn udah jam berapa nihh woooyyy kita mau kerumah riri woyyy!!" suara2 aneh tiba2 hinggap di telinga gue wkwkss piisss @arisintya :*.... "naaa bangun naaaa. gila deh nih udah jam berapa woyyy!!" dan satu lagi suara mengganggu yang bersemayam di telinga gue seketika @annisaelfiana wkwkss seketika mimpi indah gue hancur lagi lebur~ semuanya bagaikan angin yang hanya lewat gak bilang assalamualikum. karna merekaaaa!!!!apadeh*

Logic and Feel

Lelah.. Sebuah kata haram bagiku, tetapi apa lagi yang harus aku lontarkan untuk mewakili suasana saat ini? semua yang aku lakukan hanya diperalat oleh hati dan otak. lalu bila keduanya sudah tidak kuat lagi mengatur apapun yang aku lakuan, Apa yg harus aku perbuat? Aku lelah..

Aku&kamu? Maya.

Berawal dari pertemuan yang singkat dan senyum manismu sore itu. Aku mengenalmu secara tidak sengaja karena chiki-chiki yang merusuh di swalayan saat aku tak sengaja menabrakmu yang sedang asik dengan smartphonemu, kamu membantuku meletakkan chiki-chiki yang berjatuhan dan mengeluarkan kalimat pertamamu "sorry sorry, eh iya sini gue bantu", suaramu yang cirikhas pada sore itu masih tersimpan di telingaku lalu menjalar ke otakku hingga sekarang. Semenjak saat itu, setiap pagi aku terbangun dan ketika aku ingin membuka mataku aku berharap kamuberada di sampingku dengan senyum manis yang kamu bawa pada sore waktu

Dongeng Kecil (part ending)

Nalar hanya akan membawa anda dari A menuju B, namun imajinasi mampu membawa anda dari A ke manapun. - Albert Einstein. Sebulan terakhir ini terasa berbeda, seorang sosok datang kembali secara tiba tiba, sosok yang bertahun-tahun tak pernah aku harap bahkan tak pernah terlintas di otakku. Sosok itu membawa aku kembali kepada masa kecilku, membuatku ingat dengan fiksi fiksiku dulu, membuatku merindukan fairytale lagi. lagi? One message from Ramon -Sya, lagi sibuk ga? gue lagi di cafe deket rumah lo nih, lo kesini gih gue traktir deh-  Tanpa sempat membalas Nasya pun berdiri di atas tempat tidurnya dan berputar putar seolah-olah putri yang sedang di sihir penampilannya oleh ibu peri. "J'ai commandé un!"

Dongeng Kecil (part2)

Tuhan, biarkan aku bahagia dengan anganku, dengan khayalan khayalan tinggi tentang makhluk ciptaanmu, dengan fantasiku tentang kebahagiaan tak berujung. Aku takut Tuhan, aku takut menangis, aku takut merasakan cinta, aku takut merasakan sakitnya dikhianati, aku takut merasakan perihnya ditinggalkan. Aku takut, Tuhan.. Tenangnya malam menemani lamunan sepi Nasya di atas bed karet kolam renang rumahnya, ipod dan novel fiksi tak pernah lepas dari genggaman Nasya, dengan begini tak akan pernah ada rasa sepi yang berani mendekapnya.  Menit demi menit pun menjadi jam dan waktu seakan lewat begitu saja. *getar ipod* "Mention? pasti si Nuril mau tanya soal kimia" -Sya folback ya, #ramon- "Bayu Ramon Reilfske? Ramon???"

Dongeng Kecil (part1)

 Ketika kamu menggenggam tanganku dan mengajakku bercanda-canda lalu kamu memelukku dari belakang dan berbisik "entah seberapa beruntungnya diriku memilikimu", aku berbalik badan memegang wajahmu berharap ada tulisan di wajahmu yang berkata kamu pembual besar, tetapi shit! aku tak menemukannya. Lalu aku memelukmu dengan erat merasakan nyatanya bisikanmu tadi. Hangat. "Ahh sial!" Nasya tersadar dari lamunan singkatnya entah mengapa akhir akhir ini bayang bayang pangeran dalam dongeng kecilnya datang kembali seolah olah menunjukan bahwa ia ingin menjadi nyata.

Gemuruh

Desiran suara hujan yang jatuh cinta dengan lembaran dedaunan saat ini menemaniku dalam hampa yang kurasa. Entah apa ini? Aku merasa sepi dalam derasnya hujan, aku merasa hening di tengah keramaian suasana taman, aku merasa kecil diantara kelompok kupu-kupu riang yang menari nari dalam sendiriku.. Aku masih terpaku pada satu fokus pandangan, mataku seolah olah enggan bermain bersama warna warni taman,